BAB 1
PEMROGRAMAN ASSAMBLER 1
1.1 Tujuan:
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu
1. Membuat program assambler dengan ekstensi .COM dengan menggunakan debug
2. Menampilkan dan membaca isi register
3. Menjelaskan fungsi-fungsi register sebagai pengalamatan data
4. Menjelaskan instruksi-instruksi dasar pada mikroprosesor X86
5. Menjelaskan mode alamat efektif dan alamat mutlak
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Bahasa Assambler
Dalam bahasa assembler mempunyai 3 instruksi dasar, yaitu mnemonic opcode), operan 1 dan operan2 serta komentar (jika diperlukan)
Mnemonic atau opcode ialah kode yang akan melakukan aksi terhadap operand . Operand ialah data yang diproses oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1 ,2 atau lebih operand, kadang juga tidak perlu operand. Sedangkan komentar dapat kita berikan dengan menggunakan tanda titik koma (;). Berikut contoh jumlah operand yang berbeda beda dalam suatu assembly.
CJNE R0,#22H, Tasmi ;dibutuhkan 3 buah operand
MOVX @DPTR, A ;dibutuhkan 2 buah operand
RR A ;1 buah operand
NOP ; tidak memerlukan operand
Semua instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut fungsinya, yaitu:
· Instruksi Pemindahan Data
· Instruksi Aritmatika
· Instruksi Logika dan Manipulasi Bit
· Instruksi Percabangan
· Instruksi Stack, I/O, dan Kontrol
1.2.2 Debug dan Interupt
A. Debug
Debug adalah suatu utiliti dalam DOS yang digunakan untuk membuat pemrograman assambler dengan format ekstensi COM.
Perintah-perintah debug antara lain :
1. Q (Quit)
Mengembalikan ke dos prompt
C> Debug
-Q
A>
2. H (Hexa)
Melaksanakan perintah penambahan dan pengurangan terhadap dua bilangan hexa
C>Debug
-H 2204 2012
4216 01F2
3. A (assambler)
Perintah untuk menulis program assambler
C>Debug
-a
17C0:0100 mov ax,12
4. R(Register)
Digunakan untuk mengetahui isi masing-masing register
C>debug
-r
AX=0000 BX=0000 CX=0000 DX=0000 SP=FFEE BP=0000 SI=0000 DI=0000
DS=17C0 ES=17C0 SS=17C0 CS=17C0 IP=0100 NV UP EI PL NZ NA PO NC
17C00:0100 B81200 mov ax,12
Perintah ini juga bisa untuk mengetahui atau memperbaharui isi register tertentu
C>Debug
rCX
CX 0000
:0100
C>Debug
rCX
CX 0100
:
5. N(Name)
Perintah untuk membuat atau merubah nama file
C>Debug
-N D:Coba.com
6. W(Writing)
Menulis program dan data ke dalam disc
C>Debug
-w
writing 0008 bytes
7. G (Go)
Menjalankan program (misal program cetak huruf A)
C>Debug
-G
A
Program terminated normally
8. T(Trace)
Menjalankan program perbaris dengan menampilkan register dipakai
C>Debug
-T
AX=0000 BX=0000 CX=0000 DX=0000 SP=FFEE BP=0000 SI=0000 DI=0000
DS=17C0 ES=17C0 SS=17C0 CS=17C0 IP=0100 NV UP EI PL NZ NA PO NC
17C00:0100 B81200 mov ax,12
9. U (Unsamble)
Menampilkan list dari program yang sedang berjalan
U[tempat awal program yang diinginkan]L[panjang program/1 byte akhir dari alamat akhir program]
B. Interupt (Int)
Perintah ini merupakan pemanggilan subroutin yang sudah tersedia di memori komputer
Subroutine yang dapat dipanggil menggunakan perintah int (Interup) terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Bios Interrupt, yaitu Int yang disediakan oleh BIOS(Basic Input Output System). Int yang termasuk dalam Interrupt Bios adalah Int 0 hingga 1F hexa
2. DOS Interrupt yaitu Int yang disediakan oleh DOS (Disk Operation System). Yang termasuk dalam Interrupt ini adalah Interrupt diatas 1F hexa
Interupt DOS yang sering digunakan adalah Int 20h dan Int 21h service 02h
a. Int 20h
Int ini mempunyai tugas memberhentikan proses komputer terhadap suatu program COM.
b. Int 21h service 21h
Int 21h mempunyai banyak tugas sehingga dibagi menjadi berbagai macam service number. Service 02h merupakan bagian tugas Int 21h yang sering dipakai yaitu untuk mencetak sebuah huruf ke monitor.
Untuk menjalankan fungsi Int 21h service 02h harus memenuh syarat sebagai berikut:
1. Register AH harus berisi service number dari Int 21h yang akan dijalankan (02h)
2. Register DL, harus berisi bilangan hexa dari karakter ASCII yang akan dicetak.
C. Instruksi-Instruksi Dasar
1. Instruksi Pengalamatan
MOV tujuan,asal (tujuan: register/memori, asal:angka/register/memori)
Misal MOV AX,1234H (register AX diisi angka 1234 H)
2. Instruksi Penjumlahan
INC tujuan
Misal INC DX (DX = DX+1)
ADD tujuan,asal
Misal ADD AX,1234 (AX=AX+1234H)
3. Instruksi Pengurangan
DEC tujuan
Misal DEC AX (AX=AX-1)
SUB tujuan,asal
Misal SUB AX,1200H (AX = AX-1200H)
1.3 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah
1. PC
2. Utility Debug
1.4 Pengujian
A. Kerja 1 Menggunakan Debug.com
Langkah Kerja:
Berikut ini langkah membuat program untuk mencetak huruf A dengan utiliti DEBUG.COM
1. Klik start, dari tampilan menu pilih Run. Ditampilan menu Run, ketik command dan selanjutnya pilih OK
2. Dari layar DOS prompt yang muncul, tukar folder “document and settings” ke folder compiler untuk mikroprosessor 8088, seperti yang tampak pada gambar 1.1
Gambar 1 Tampilan Command Prompt
3. Ketik Debug (huruf besar atau kecil tidak berpengaruh)
Gambar 2 Tampilan Pemanggilan utiliti Debug
4. Ketik A/a
Gambar 3 Tampilan Perintah A (assambler)
5. Tulis program berikut
MOV AH,02, Kemudian tekan Enter
MOV DL,41, tekan Enter
INT 21, tekan Enter
INT 20, tekan Enter 2 kali
Maka tertampil sebagai berikut
Gambar 4 Tampilan Program
Keterangan program:
- Mov ah,02 adalah mengisi register ah dengan service number dari int 21 untuk mencetak 1 huruf pada layar.
- Mov dl,41 mengisi register dl dengan 41 yang merupakan Kode ASCII dari huruf A
- Int 21 ; perintah mencetak
- Int 20 perintah untuk menghentikan program
6. Periksa panjang program dan memperbaharui isi register CX yang merupakan tempat penampungan panjang program yang aktif sebelum dijalankandengan mengetikkan rcx dan isi kursor dengan angka 8
Gambaran 5 Tampilan Perintah RCX
7. Beri nama program dengan mengetikkan N(nama file.COM)
Misal : Ncoba.com
Gambar 6 Tampilan Pemberian Nama Program
8. Pastikan register IP menunjuk alamat awal program yang akan dijalankan, dengan cara mengetikkan rIP dan pastikan berisi 0100 (alamat offset), jika sudah terisi dengan benar Enter, kalau tidak ketik pada kursor 0100
.
Gambar 7 Tampilan Cek Isi Register IP
9. Simpan program dengan mengetikkan perintah W
Gambar 8 Tampilan Perintah W
10. Jalankan program dengan mengetikkan perintah G
Gambar 9 Tampilan Output Program
Hasil tercetak huruf A kemudian ada pemberitahuan bahwa program berhenti secara normal
11. Cek perbaris program dengan mengetikkan perintah T
Gambar 10 Tampilan Perintah Trace (T)
Pada baris terakhir tertulis B241 yang merupakan opcode dari perintah mov dl,41
12. Kemudian ketik T 2 kali, maka akan terlihat sebagai berikut
Gambar 11 Tampilan Perintah Trace ke 2 dan ke 3
Pada baris terakhir tertulis opcode dari perintah int 21
13. Keluar dari utiliti Debug dengan ketik Q dan Panggil ulang program, dengan ketik coba.com
Gambar 12 Tampilan Pengujian Program
B. Kerja 2 Melihat Isi Memori
Langkah Kerja :
1. Jika sudah berada di debug.com ulangi langkah 4 dan ketik program berikut, beri nama
MOV CX,05
MOV AH,02
MOV DL,41
INT 21
LOOP 0103
INT 20
Enter 2 kali
Lihat hasil program dengan ketikkan g
Kemudian Ketik U 100 L 0d dan isi tabel berikut
Tabel 1 Tabel Instruksi
ALAMAT | INSTRUKSI | OPCODE | KETERANGAN | |
SEGMEN | OFFSET | | | |
0AE1 | 0100 | mov cx,0005 | B90500 | |
0AE1 | 0103 | mov ah,02 | B402 | |
0AE1 | 0105 | mov dl,41 | B241 | |
0AE1 | 0107 | int 21 | CD21 | |
0AE1 | 0109 | loop 0103 | E2F8 | |
0AE1 | 010B | int 20 | CD20 | |
Gunakan perintah Trace (T) dan isi tabel berikut
Tabel 2 Isian Register
ALAMAT | REGISTER | ||||||
SEGMEN | OFFSET | AX | BX | CX | DX | SP | IP |
0AE1 | 0103 | 0000 | 0000 | 0005 | 0000 | FFEE | 0103 |
0AE1 | 0105 | 0200 | 0000 | 0005 | 0000 | FFEE | 0105 |
0AE1 | 0107 | 0200 | 0000 | 0005 | 0041 | FFEE | 0107 |
C . Operasi Aritmatika
1. Tulis program untuk menampilkan huruf A s/d Z berikut dan beri nama tambah1.com
MOV CX,1A
MOV DL,41
MOV AH,02
INT 21
INC DL
LOOP 0105
INT 20
2. Buat tabel seperti tabel 1 dan 2
ALAMAT | INSTRUKSI | OPCODE | KETERANGAN | |
SEGMEN | OFFSET | | | |
0AE1 | 0100 | MOV CX,1A | B91A00 | |
0AE1 | 0103 | MOV DL,41 | B241 | |
0AE1 | 0105 | MOV AH,02 | B402 | |
0AE1 | 0107 | INT 21 | CD21 | |
0AE1 | 0109 | INC DL | FEC2 | |
0AE1 | 010B | LOOP 0105 | E2F8 | |
ALAMAT | REGISTER | ||||||
SEGMEN | OFFSET | AX | BX | CX | DX | SP | IP |
0AE1 | 0103 | 0000 | 0000 | 001A | 0000 | FFEE | 0103 |
0AE1 | 0105 | 0000 | 0000 | 001A | 0041 | FFEE | 0105 |
0AE1 | 0107 | 0200 | 0000 | 001A | 0041 | FFEE | 0107 |
3. Tulis program berikut dan beri nama kurang1.com
MOV CX,1A
MOV DL,5A
MOV AH,02
INT 21
INC DL
LOOP 0105
INT 20
Kemudian Ketik U 100 L (lihat bit awal dari alamat akhir program) dan buat tabel seperti
tabel 1 dan 2
ALAMAT | INSTRUKSI | OPCODE | KETERANGAN | |
SEGMEN | OFFSET | | | |
0AE1 | 0100 | MOV CX,001A | B91A00 | |
0AE1 | 0103 | MOV DL,5A | B241 | |
0AE1 | 0105 | MOV AH,02 | B402 | |
0AE1 | 0107 | INT 21 | CD21 | |
0AE1 | 0109 | INC DL | FEC2 | |
0AE1 | 010B | LOOP 0105 | E2F8 | |
ALAMAT | REGISTER | ||||||
SEGMEN | OFFSET | AX | BX | CX | DX | SP | IP |
0AE1 | 0103 | 0000 | 0000 | 001A | 0000 | FFEE | 0103 |
0AE1 | 0105 | 0000 | 0000 | 001A | 005A | FFEE | 0105 |
0AE1 | 0107 | 0200 | 0000 | 001A | 005A | FFEE | 0107 |
D. Operasi Lompat dan perbandingan
Tulis program berikut
MOV BX,0000
MOV DL,41
MOV CX,0003
MOV AH,02
INT 21
LOOP 0108
INC DL
CMP DL,5B
JNE 0105
MOV DL,0D
MOV AH,02
INT 21
MOV DL,0A
INT 21
INC BX
CMP BX,000B
JLE 0103
INT 20
Kemudian Ketik U 100 L (lihat bit awal dari alamat akhir program)
dan buat tabel seperti tabel 1.dan 2
ALAMAT | INSTRUKSI | OPCODE | KETERANGAN | |
SEGMEN | OFFSET | | | |
0AE1 | 0100 | MOV BX,0000 | B91A00 | |
0AE1 | 0103 | MOV DL,41 | B241 | |
0AE1 | 0105 | MOV CX,0003 | B402 | |
0AE1 | 0108 | MOV AH,02 | CD21 | |
0AE1 | 010A | INT 21 | FEC2 | |
0AE1 | 010C | LOOP 0108 | E2F8 | |
0AE1 | 010E | INC DL | FEC2 | |
0AE1 | 0110 | CMP DL,5B | 80FA5B | |
0AE1 | 0113 | JNZ 0105 | 75F0 | |
0AE1 | 0115 | MOV DL,0D | B20D | |
0AE1 | 0117 | MOV AH,02 | B402 | |
0AE1 | 0119 | INT 21 | CD21 | |
0AE1 | 011B | MOV DL,0A | B20A | |
0AE1 | 011D | INT 21 | CD21 | |
0AE1 | 011F | INC BX | 43 | |
0AE1 | 0120 | CMP BX,+0B | 83FB0B | |
0AE1 | 0123 | JLE 0103 | 7EDE | |
ALAMAT | REGISTER | ||||||
SEGMEN | OFFSET | AX | BX | CX | DX | SP | IP |
0AE1 | 0103 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 | FFEE | 0103 |
0AE1 | 0105 | 0000 | 0000 | 0000 | 0041 | FFEE | 0105 |
0AE1 | 0108 | 0000 | 0000 | 0003 | 0041 | FFEE | 0108 |
0AE1 | 010A | 0200 | 0000 | 0003 | 0041 | FFEE | 010A |
E. Operasi Stack
1. Tulis program berikut
MOV AH,02
MOV CX,1A
MOV DL,41
INT 21
MOV BL,DL
MOV DL,20
INT 21
MOV DL,BL
INC DL
LOOP 107
INT 20
Kemudian Ketik U 100 L (lihat bit awal dari alamat akhir program) dan buat tabel seperti tabel 1. Dan 2
ALAMAT | INSTRUKSI | OPCODE | KETERANGAN | |
SEGMEN | OFFSET | | | |
0AE1 | 0100 | MOV AH,02 | | |
0AE1 | 0102 | MOV CX,001A | | |
0AE1 | 0105 | MOV DL,41 | | |
0AE1 | 0107 | INT 21 | | |
0AE1 | 0109 | MOV BL,DL | | |
0AE1 | 010B | MOV DL,20 | | |
0AE1 | 010D | INT 21 | | |
0AE1 | 010F | MOV DL,BL | | |
0AE1 | 0111 | INC DL | | |
0AE1 | 0113 | LOOP 0107 | | |
ALAMAT | REGISTER | ||||||
SEGMEN | OFFSET | AX | BX | CX | DX | SP | IP |
0ADF | 0102 | 0200 | 0000 | 0000 | 0000 | FFEE | 0102 |
0ADF | 0105 | 0200 | 0000 | 001A | 0000 | FFEE | 0105 |
0ADF | 0107 | 0200 | 0000 | 001A | 0041 | FFEE | 0107 |
2. Tulis program berikut
MOV AH,02
MOV CX,1A
MOV DL,41
INT 21
PUSH DX
MOV DL,20
INT 21
POP DX
INC DL
LOOP 107
INT 20
Kemudian Ketik U 100 L (lihat bit awal dari alamat akhir program) dan buat tabel seperti tabel 1.dan 2
ALAMAT | INSTRUKSI | OPCODE | KETERANGAN | |
SEGMEN | OFFSET | | | |
0ADF | 0100 | MOV AH,02 | B402 | |
0ADF | 0102 | MOV CX,001A | B91A00 | |
0ADF | 0105 | MOV DL,41 | B241 | |
0ADF | 0107 | INT 21 | CD21 | |
0ADF | 0109 | PUSH DX | 52 | |
0ADF | 010A | MOV DL,20 | B220 | |
0ADF | 010C | INT 21 | CD21 | |
0ADF | 010E | POP DX | 5A | |
0ADF | 010F | INC DL | FEC2 | |
0ADF | 0111 | LOOP 0107 | E2F4 | |
ALAMAT | REGISTER | ||||||
SEGMEN | OFFSET | AX | BX | CX | DX | SP | IP |
0ADF | 0102 | 0200 | 0000 | 0000 | 0000 | FFEE | 0102 |
0ADF | 0105 | 0200 | 0000 | 001A | 0000 | FFEE | 0105 |
0ADF | 0107 | 0200 | 0000 | 001A | 0041 | FFEE | 0107 |
G1.5. Pertanyaan
1. Dari program-program yang sudah ditulis dan diuji apa fungsi dari register
AX,BX,CX,DX,SP,IP,DS,SS,ES,CS
Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi pembagian dan pengurangan.
Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen.
Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi.
Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX. 19
Register CS(Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang sedang aktif, register ini sebaiknya tidak sembarang diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program anda nantinya.
Register DS(Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat segmen dimana data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini tidak perlu diubah kecuali pada program residen.
Register ES(Extra Segment), sesuai dengan namanya adalah suatu register bonus yang tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat di memory
SS(Stack Segment) menunjukkan letak dari segmen yang digunakan oleh stack. register ini sebaiknya tidak sembarang diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program anda nantinya.
Index Pointer Register ,Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory tempat dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit.
Register SP(Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment SS(SS:SP) digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack.
2. Apa yang bisa disimpulkan dari tabel 1.1 sampai dengan tabel terakhir
- Instruksi (MOV) digunakan untuk memindahkan data dari satu tempat ke tempat lain
- Int ini mempunyai tugas memberhentikan proses komputer terhadap suatu program COM.
- Mov ah, adalah mengisi register ah dengan service number dari int 21 untuk mencetak 1 huruf pada layar.
- Mov dl, 41 mengisi register dl dengan 41 yang merupakan Kode ASCII dari huruf A
- Int 21 merupakan perintah mencetak
- Int 20 perintah untuk menghentikan program
1.6 Referensi
1. Lukito, Ediman, 1982, Dasar-dasar Pemrograman Dengan Assambler 8088, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
2. Mulyono, Heri, 2005, Diktat Kuliah Bahasa Rakitan, STMIK Jaya Nusa, Padang
3. Partoharsodjo, Hartono, 1991, Tuntunan Praktis Pemrograman Bahasa Assembly, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar